Cara Beternak Cacing Tanah

Kebutuhan untuk cacing hidup memang
sangat diperlukan terutama untuk para peternak burung, ikan dan sebagian
para pecinta reftil, dan yang lebih spektakuler lagi kebutuhan untuk industri
terutama industri obat, pakan dan kosmetik.
Persiapan Tempat Ternak Cacing
Hal pertama yang harus  persiapkan adalah tempat ternak cacing. Kandang cacing ini harus bebas dari kemungkinan hama atau predator seperti semut, cicak, ayam, atau hewan lain yang dapat memangsa cacing. Karena memang ada banyak pemangsa cacing itu sendiri.
Untuk tempat ternak cacing tanah sendiri, bisa kita lakukan diberbagai tempat seperti di bak semen (sistem jedingan), rak kayu, box kayu dsb. Berikut ini beberapa contoh tempat budidaya cacing yang bisa  jadikan referensi wadah ternak.
bisa memanfaatkan garasi rumah untuk meletakan kotak-kotak yang berisi bibit cacing.
Media Ternak Cacing.
Setelah kita memiliki tempat untuk budidaya, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan media untuk cacing. Media untuk hidup cacing ini yang nantinya juga sekaligus juga harus menyediakan makanan mereka. Ada banyak media tempat cacing yang bisa dibuat, yang jelas media budidaya harus gembur dan banyak bahan organik.
Bisa menggunakan log jamur atau limbah hasil budidaya jamur, tanah organik ( tanah plus serbuk gergaji, ataupun batang pisang yang dicacah), campuran kompos dengan beberapa bahan organik (limbah pertanian, limbah pasar).
Bagaimana cara membuatnya? Pertama-tama masukkan bahan-bahan tersebut hingga mencapai ketinggian 15 cm. Masukkan juga air secukupnya agar media hidup cacing tanah ini basah dan gembur. Aduk semua bahan tersebut sampai tercampur merata, agar terjadi proses fermentasi.
Setelah empat minggu, campurkan kotoran hewan ke dalamnya dengan perbandingan 70% media hidup dan 30% kotoran hewan. Kapur bisa ditambahkan sebanyak 1% dari media hidup untuk mendapatkan pH netral. Media sudah dianggap cocok apabila pH nya mencapai 6,0 – 7,2 ; tingkat kelembaban 15 – 30 % dan suhu antara 15 – 25Âșc.
Kemudian masukkan cacing tanah ke dalamnya. Cacing yang dimasukkan seberat media hidup yang telah disediakan. Bila medianya mencapai 2 kg, maka cacing yang dimasukkan ke dalamnya juga 2kg. Untuk menghindari kekeringan, permukaan media dilapisi plastik, karung, atau bahan lain yang tidak tembus cahaya. Agar bisa hidup dan berkembang dengan baik, setiap hari cacing harus mendapat suplai makanan yang dibutuhkan.
Makanan dan Nutrisi Cacing
Setelah cacing kita masukkan ke dalam media budidaya, jangan lupa untuk memberinya pakan. Pakan cacing bisa berupa limbah organik rumah tangga (sisa nasi, sisa sayur dsb), limbah home industry (kulit buah, sisa dapur rumah makan dsb), limbah peternakan (kotoran kambing, sapi, dan ayam) atau daun gugur yang dibuat menjadi kompos.
Pakan cacing sebaiknya adalah yang sudah dibusukan atau difermentasi, bisa diberikan secara langsung juga kepada cacing. Banyaknya pakan yang diberikan sama jumlahnya dengan berat cacing yang dimasukkan, jika berat cacing 2 kg, maka pakan yang diberikan juga sebaiknya 2 kg. Berikan pakan berupa bubur atau bubuk. Buat pakan dengan perbandingan 1 pakan : 1 air. Bubur pakan ditaburkan secara merata di atas 1/3 bagian permukaan media hidup cacing tanah.
Perawatan Cacing
Pakan yang kita berikan tadi sebaiknya diberikan setiap hari untuk jumlah pakan 2 kg yang kita berikan, atau bisa juga kita berikan 2 kg per seminggunya. Perhatikan apakah cacing kekurangan air atau kekurangan pakan, usahakan agar media budidaya selalu lembab dan kebutuhan pakan selalu terpenuhi.
Setelah cacing dipanen, sebagian cacing dewasa dan kokon (telur cacing) masing-masing dimasukkan ke dalam media hidup yang baru secara terpisah. Telur-telur cacing tanah ini akan segera menetas dalam tempo 14-21 hari. Setelah itu, pemeliharaan dilakukan seperti awal budidaya. Bagi yang minat untuk ternak saya menyediakan benih silahkan kontak Wa ke 081802175746

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keindahan Alam Garut Selatan